Selasa, 08 Juni 2010

Kuda Dan Sapi Berebut 'Burung'

Kalian taukan burung milik kuda yang terkenal panjang dan busar itu tu…….
kok bisa pamjang n besar gitu gimana ya? apa di urut mak erooot hhhahahhahah nglantur ajjah neh….
sementara jika kita bandingin dengan sapi kok beda ya dari ukuran n panjangnya sapi ketinggalan jauh dari kuda, padahal besarnya juga sama aja kan????????
ne gue mo berbagi mitos burung milik kuda dan sapi….

pada jaman dahulu kala, ketika sang dewata mengadakan pembagian burung,sang dewata melihat 2 hewan yang sedang bertengkar yakni KUDA DAN SAPI, sang dewata bertanya pada mereka berdua :
dewata : kenapa kalian bertengkar?
kuda dan sapi : kami bertengkar karena saling memperebutkan burung yang besar n panjang..
sang dewata : oke deh kalu begitu, saya akan mengadakan sayembara, yaitu lomba lari. siapa yang bisa lari cepat n nyampai finis duluan dialah pemenangnya dan berhak mendapatkan burung yang di inginkan. gimana apakah kalian setuju????
kuda dan sapi : (mereka berdua berkata) setubuh, eh setujuuuuuuuu

akhirnya turnamen pun di adakan dan yang memenangkan turnamen adalah sang kuda, maka sang kuda berhak mendapatkan burung yang besar dan panjang, untuk memperingati kemenangannya sampai sekarang sang kuda pun ketawa hyahihihihiihihihihih
sementara sapi terpaksa menerima burung yang kecil dan sampai sekarang sapi tidak puas dan terus bilang EMMMMMOOOOOOOHHHHH ( yang artinya tidak mau)

Lewat gambar-gambar ini lo pasti akan makin cinta tanah air..Emang belom semua, karena Indonesia memiliki banyak tempat indah dan unik. Tapi ada hal yg menarik dari gambar gambar ini, beberapa di antaranya mirip mirip di luar negeri. Salah satu yg agak nyata adalah situasi Bunaken mirip Monaco. Sampe heran, apa iya itu bunaken?? Soalnya, gw juga pernah melihat gambar Monaco yg mirip bener sama gambar ini.

New Zeland BUKAN ini Pulau Komodo


Bandara di Eropa BUKAN ini Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Mirip Monaco BUKAN ini di Bunaken

Jalan di Afrika BUKAN ini di Gunung Kidul


Shanghai BUKAN ini Mangga Dua

Mirip Kota Gaza BUKAN ini Medan



Serasa melintas di negara bagian US BUKAN ini Jembatan Suramadu


Paris BUKAN ini Lapangan Banteng


Pedestrian di US BUKAN ini di Makassar


Singapore BUKAN ini Gramedia Surabaya

Kalau yang dimaksud sobat adalah Pohon Khuldi yang ada di surga sana, sobat keliru. Walaupun di negeri asalnya, Bahrain, pohon ini disebut juga dengan "Syajaratul Khuldi" tapi bukan itu yang dimaksud.

Penampakannya secara fisik memang nggak beda dengan pohon-pohon pada umumnya. Namun ada keistimewaan dari pohon ini yang tidak dimiliki oleh pohon-pohon lainnya. Sebelum saya bocorin keistimewaannya, sobat tinjau dulu pict Pohon Kehidupan yang dimaksud.





Nah berikut alasan-alasan kenapa pohon ini diberi gelar Pohon Kehidupan ;
  1. Pohon ini cukup tua. Berdasarkan hasil penelitian, pohon ini berumur 400th.
  2. Selama kurang - lebih 400th itu pula pohon ini sanggup bertahan pada kondisi alam yang gersang dan tandus. Lihat pada gambar 1, sejauh mata memandang sobat hanya melihat satu pohon saja. Itulah Pohon Kehidupan.
  3. Yang nggak kalah dahsyatnya dan masih belum ditemukan sebabnya hingga sekarang adalah bagaimana pohon ini bisa tumbuh diatas lahan yang sama sekali nggak memiliki persediaan air. Jangan pernah berpikir kalau pohon ini ada yang rutin nyiramin ya? :-)

Pernah lihat ikan terbang? Ikan ini tidak hanya melompat keluar dari permukaan air tapi juga mampu melayang hingga jarak 200 meter bahkan bersama-sama bisa membentuk formasi terbang sejauh 400 meter.



Ikan terbang menggunakan tubuh aerodinamisnya untuk menembus permukaan air pada kecepatan tinggi dan siripnya yang besar dan aneh berfungsi seperti sayap untuk menjaganya tetap melayang di atas gelombang.



Ikan terbang sesungguhnya bukanlah hewan terbang, seperti burung, tapi hanya melayang saja. Ikan terbang dengan mudah dapat menempuh jarak hingga 200 meter atau lebih dan dapat mencapai ketinggian yang cukup untuk - secara tidak sengaja - nangkring di dek-dek kapal laut



Alasan pertama ikan terbang yang memiliki 40 atau lebih spesies ini hingga terbang adalah karena aksi melarikan diri atau menghindar dari para predator laut seperti ikan-ikan mackerel, tuna, swordfish dan marlin. Meski demikian ikan ini juga berhati-hati terhadap ancaman paruh burung-burung di atasnya, di samping ikan ini juga diburu oleh nelayan-nelayan di Jepang dan Barbados untuk santapan.



Mekanisme bagaiman ikan ini bisa terbang juga sederhana saja. Awalnya mereka akan berakselerasi di dalam air hingga mencapai kecepatan 70 km/jam dibantu oleh kepakan ekor mereka. Sekali mereka melompat di atas air, sirip-siripnya akan mengembang dan memanfaatkan angin untuk meraih ketinggian. Adakalanya mereka memukulkan ekornya untuk tetap melompat tinggi dan mengubah arah.



Pada beberapa spesies ikan terbang sayap di bagian dadanya juga dibantu sayap di bagian belakangnya, sehingga jenis yang bersayap empat ini lebih hebat beratraksi di udara. Meski kemampuan terbangnya tidak jauh, ikan terbang bisa melakukan terbang bersama, dengan membentuk formasi unik untuk menempuh jarak hingga 400 meter.

Lihat saja atraksi ikan terbang pada video di bawah ini:

http://www.youtube.com/watch?v=OmWRCdUw17E

Video di atas direkam di perairan Jepang dan merupakan "penerbangan" ikan terbang terlama yang pernah direkam. Dengan waktu 45 detik bukan saja luar biasa tapi mungkin saja menunjukkan batas kemampuan fisiknya dimana saat di udara ikan ini tidak bisa bernafas. Insangnya juga ternyata sama luar biasanya dengan siripnya.

Astounding cocoons made only of tape float in mid-air, capable supporting more than your average tree house.

Packing tape has gotten MacGyver out of many a jam, but he never managed to make an entire home out of the stuff. So he could probably learn something from Viennese/Croatian design collective For Use/Numen. The team uses nothing but packing tape to create huge, self-supporting cocoons that visitors could climb inside and explore.

Installed three times in the past year, the next deployment will be next week from June 9–13 at DMY Berlin's International Design Fair, which is now in its 8th year.

The installations, which look like the work of horrifyingly large arachnids, grew in scale and scope as the year progressed, first deployed inside a small Croatian gallery, then an abandoned attic during October’s Vienna Design Week.

At the last installation inside Odeon, a former stock exchange building in Vienna, the group used nearly 117,000 feet and 100 pounds of tape. “The installation is based on an idea for a dance performance in which the form evolves from the movement of the dancers between the pillars,” explains For Use’s Christoph Katzler. “The dancers are stretching the tape while they move, so the resulting shape is a recording of the choreography.” Watch below to see how it was done.

The installation’s over-the-top theatricality comes easily to the collective, who design sets as well as furniture for the likes of Moroso and Element. In September, they’ll create a tape installation in a public space in the center of Frankfurt, and a five-star design hotel on the Croatian coast is forthcoming.

http://9gag.com/photo/23880_540.jpg

Most dangerous jobs in America

10. Police Sheriffs and Patrol Officers

Ž

Deaths per 100,000 workers: 21.4

What they do: Police pursue and apprehend criminals. A large proportion of their time is spent writing reports and maintaining records of incidents. Most police officers patrol their jurisdictions and investigate any suspicious activity they notice.

Dangers: In addition to the obvious dangers of confrontations with criminals, police officers and detectives must always be alert and prepared to deal with a variety of other threatening situations. Many law enforcement officers witness death and suffering resulting from accidents and criminal behavior. In addition to the physical rigors of the job, a career in law enforcement could take a toll on their private lives.

9. Refuse and Recyclable Material Collectors



Deaths per 100,000 workers: 22.8

What they do: There are two basic types of collector: Operators use heavy machinery to move construction materials around factories or construction sites. Laborers typically handle materials manually and feed material into machines.

Dangers: Some work is done at great heights, occasionally in extreme weather. Workers are often exposed to fumes and hazardous materials that can affect their respiratory systems. Safety has increased over the years thanks to improvements in equipment.

8. Drivers (truckers and salespeople)



Deaths per 100,000 workers: 26.2

What they do: Travel the nation's roads to deliver goods and make sales calls.

Dangers: On an absolute basis (as opposed to a per capita basis), highway fatalities are the No. 1 killer of people on the job. The majority of accidents stem from tired drivers veering off the road, rather than multi-car accidents.

7. Electrical Power Line Installers and Repairers



Deaths per 100,000 workers: 29.1

What they do: Install and repair lines and polls that deliver electrical power to homes and businesses.

Dangers: Power lines are typically located higher up than phone and cable lines. Dangers include both slip and falls from high altitude and electrocution risk from high voltage lines.

6. Roofers



Deaths per 100,000 workers: 29.4

What they do: Repair and install roofs for commercial and residential buildings, usually working with tar, asphalt or gravel.

Dangers: The most common causes of injury or death are slip and falls from roofs, ladders or scaffolds. Heat-related illness can also occur on hot days.

5. Farmers and Ranchers



Deaths per 100,000 workers: 38.4

What they do: Owners or leasers of farmland who grow and cultivate crops or livestock.

Dangers: Many farmers' duties include operating heavy machinery, the biggest sources of hazards on the job.

4. Iron and Steel Workers


Deaths per 100,000 workers: 45.5

What they do: Place iron or steel girders, columns and other construction materials to form buildings, bridges and other structures.

Dangers: Most work at great heights, with the greatest cause of injury or death coming from falls. The majority wear harnesses and most job sites provide safety nets.

3. Pilots and Flight Engineers


Deaths per 100,000 workers: 66.7

What they do: Pilots and co-pilots fly planes and helicopters for transporting passengers or cargo, or for crop dusting, seed spreading or other tasks. Flight engineers assist pilots by monitoring instruments.

Dangers: Full crashes are relatively rare. Conditions and risks are most acute for test pilots, who check equipment for new, experimental plans, and crop dusters, who are exposed to toxins and sometimes lack a regular landing strip. Helicopter pilots often engage in dangerous rescue.

2. Loggers



Deaths per 100,000 workers: 86.4

What they do: Cut down trees with hand-held power chain saws or mobile felling machines. They use tree harvesters to fell the trees, shear the limbs off tees, cut logs, drive tractors and transport logs from the felling site in the woods to the log landing area. They also operate grapple loaders, which lift and load logs into trucks.

Dangers: Highly concentrated in Alaska and Maine, loggers are susceptible to high winds, falling branches and hidden roots or vines that present great risks around chain saws and other heavy equipment.

1. Fishers and related workers



Deaths per 100,000 workers: 111.8

What they do: Work on commercial boats. Fishers catch fish and other aquatic animals to sell as food, animal feed, bait and other uses.

Dangers: Commercial fishers work in all kinds of weather, often hundreds of miles from shore with no help readily available. Crew members risk falling on slippery decks, which can result in serious injuries or even going overboard. There are also potential hazards of malfunctioning fishing gear and becoming entangled in large nets.

Source: Forbes.Com